PENGERTIAN IDEOLOGI
PENGERTIAN
IDEOLOGI
Pada postingan kali ini saya akan membahas tentang Ideologi untuk bahan pelajaran Pendidikan Kewarga Negaraan di kurikulum 2013
Ideologi merupakan istilah yang berasal dari Yunani. Terdiri dari dua kata, idea dan logi. Idea artinya melihat (idean), dan logi berasal dari kata logos yang berarti pengetahuan atau teori. Dengan demikian dapat diartikan bahwa ideologi adalah hasil penemuan dalam pikiran yang berupa pengetahuan atau teori. Ideologi dapat pula diartikan sebagai suatu kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas, pendapat (kejadian) yang memberikan arah tujuan untuk kelangsungan hidup.
Ideologi merupakan gabungan dua
kata, yaitu idea dan logos. Idea berarti gagasan,
konsep, pengertian dasar, dan cita-cita; sedangkan logos berarti
ilmu atau pengetahuan. Jadi, ideologi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan
tentang ide-ide atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar (Kodhi dan
Soejadi, 1988 : 49)
Pengertian
Ideologi Menurut Para Ahli
Menurut Silvio Vietta: ideologi
merupakan sebuah bentuk perlindungan dari kumpulan ide terhadap tingkat politik
yang tidak rasional yang bertindak dalam wujud idealisme
Menurut Rene Descartes: ideologi
merupakan suatu kumpulan ide dari seseorang atau sekelompok manusia.
Menurut Machiavelli: ideologi
merupakan suatu usaha dari seseorang penguasa untuk mempertahankan kekuasaan
dan suasanya politik yang terjadi dalam negara atau pemerintahannya dalam
bentuk sistem yang terorganisir.
MACAM – MACAM IDEOLOGI DI DUNIA
1.
Konservatisme
Merupakan
suatu paham yang mendukung nilai-nilai tradisional. Istilah ini berasal dari
kata dalam bahasa Latin conservare. Artinya melestarikan,
menjaga, memelihara, dan mengamalkan. Konservatif adalah suatu usaha untuk
melestarikan apa yang ada, agar terpelihara keadaan pada suatu saat tertentu (status
quo), dengan sedikit sekali perubahan di masa yang akan datang.
Awal mula kemunculan ideologi konservatisme sebenarnya timbul sebagai reaksi atas keberadaan paham liberalisme. Bagaimanapun juga, liberalisme telah berusaha meruntuhkan keberadaan masyarakat feodal (kaum bangsawan, pemilik tanah) yang mapan. Untuk mempertahankan diri, kaum feodal membuat ideologi tandingan.
Konservatisme memandang liberalisme sebagai paham yang terlalu
individualistis. Liberalisme memandang
masyarakat terdiri atas individu atau golongan individu. Hal ini bertolak
belakang dengan cara pandang konservatisme, yang menganggap masyarakat dan
kelompok yang lain tidak sekedar penjumlahan unsur-unsur kebahagiaan yang lebih
besar daripada yang dapat diciptakan anggota masyarakat secara individual.
Konservatisme sangat menjunjung tinggi demokrasi.
2.
Komunisme
Ideologi
komunis atau komunisme merupakan perlawanan besar pertama dalam abad ke-20
terhadap sistem ekomomi yang kapitalalis dan liberal. Komunisme adalah sebuah
paham yang menekankan kepemilikan bersama atas alat-alat priduksi (tanah,
tenaga kerja, modal) yang bertujuan untuk tercapainya masyarakat yang makmur,
masyarakat komunis tanpa kelas dan semua orang sama. Komunisme ditandai dengan
prinsip sama rata sama rasa dlam bidang ekomomi dan sekularisme yang radikal tatkala
agama digantikan dengan ideologi komunias yang berseifat doktriner. Jadi,
menurut ideologi komunis, kepentingan-kepentingan individu tunduk kepada
kehendak partai, negara dan bangsa (kolektivisme). Keburukan dari ideologi
komunisme bersifat atheis (tidak mengimani Tuhan dan tidak mengangap Tuhan itu
ada), kurang menghargai manusia sebagai individu, tidak menghormati HAM, dan
lain-lain.
3. Liberalisme
Liberalisme atau Liberal adalah
sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang
didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak
adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu
masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.
Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan
agama. Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem
demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama didasarkan pada
kebebasan mayoritas. Banyak suatu negara yang tidak mematuhi peraturan
tersebut.
4. Kapitalisme
Kapitalisme asalnya dari kata kapital,
yang berarti modal. Kapitalisme adalah suatu sistem ekonomi dimana sektor
industri perdagangan, dan alat-alat produksi dikontrol oleh pihak privat atau
sektor swasta dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan
sebesar-besarnya. Walaupun demikian,
kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi universal yang bisa diterima
secara luas. Beberapa ahli mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem
yang mulai berlaku di Eropa pada
abad ke-16 hingga abad ke-19, yaitu pada masa perkembangan perbankan komersial Eropa di
mana sekelompok individu maupun kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan
tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan benda milik pribadi,
terutama barang modal, seperti tanah dan manusia guna
proses perubahan dari barang modal ke barang jadi. Untuk mendapatkan
modal-modal tersebut, para kapitalis harus mendapatkan bahan baku dan mesin
dahulu, baru buruh sebagai operator mesin dan juga untuk mendapatkan nilai
lebih dari bahan baku tersebut.
Paham kapitalisme lebih cenderung mengarah ke perekonomian daripada politik. Negara yang berhasil membangun dengan kapitalismenya dapat terlihat dari negara-negara besar seperti Inggris, Amerika, Perancis, Belanda, dan Italia. Sementara di Asia ada Jepang dan Cina.
5.
Fasisme
Fasisme merupakan sebuah paham
politik yang mengangungkan kekuasaan absolut tanpa demokrasi. Dalam paham ini,
nasionalisme yang sangat fanatik dan juga otoriter sangat kentara. Kata fasisme
diambil dari bahasa Italia, fascio, sendirinya dari bahasa Latin, fascis, yang
berarti seikat tangkai-tangkai kayu. Ikatan kayu ini lalu tengahnya ada
kapaknya dan pada zaman Kekaisaran Romawi dibawa di depan pejabat tinggi.
Fascis ini merupakan simbol daripada kekuasaan pejabat pemerintah. Negara yang
pernah menganut paham fasisme adalah Jerman, Italia, dan Jepang.
6. Sosialisme
Sosialisme
atau sosialis adalah paham yang bertujuan membentuk negara kemakmuran dengan
usaha kolektif yang produktif dan membatasi milik perseorangan. Sosialisme
dapat mengacu ke beberapa hal yang berhubungan denganideologi atau kelompok
ideologi, sistem ekonomi, dan negara. Secara ringkas, Sosialisme adalah rasa
perhatian, simpati dan empati antar individu kepada individu lainnya tanpa
memandang status. Sistem ekonomi sosialisme sebenarnya cukup sederhana.
Semua aspek ekonomi dianggap sebagai milik bersama, tapi bukan berarti harus dimiliki
secara sepanuhnya secara bersama, semua aspek ekonomi boleh dimiliki secara
pribadi masing-masing, dengan syarat boleh digunakan secara Sosialis, mirip
dengan gotong-royong sebenarnya.
Sejak abad ke-19, sosialisme telah berkembang ke banyak aliran yang berbeda, yaitu Anarkisme, Komunisme, Marhaenisme, Marxisme, dan Sindikalisme. Negara yang menganut paham sosialisme adalah Kuba dan Venezuela.
7. Anarkisme
Anarkisme yaitu suatu paham yang
mempercayai bahwa segala bentuk negara,pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah
lembaga-lembaga yang menumbuhsuburkan penindasan terhadap kehidupan, oleh
karena itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus
dihilangkan/dihancurkan. Secara spesifik
pada sektor ekonomi, politik, dan administratif, Anarki berarti koordinasi dan
pengelolaan, tanpa aturan birokrasi yang didefinisikan secara luas sebagai
pihak yang superior dalam wilayah ekonomi, politik dan administratif (baik pada
ranah publik maupun privat).
Sesuai dengan namanya terkadang para orang yang menganut anarkisme ini menggunakan kekerasan menjadi penyebab terjadinya penyalahgunaan kewenangan dalam mencapai tujuannya atau dalam berusaha menyampaikan ide yang dimilikinya. namun, ideology ini menjadikan berbagai pertentangan di kalangan masyarakat karena tidak adanya aturan yang jelas dan menjadikan negara kacau karena tidak ada patokan antara baik dan benar. Negara penganut anarkisme berada di sebagian negara spanyol namun usianya tidak lama.
8. Demokrasi Islam
Demokrasi Islam adalah ideologi politik yang bertujuan untuk menerapkan prinsip-prinsip agama Islam ke dalam kebijakan publik. Ideologi ini muncul pada awal perjuangan pembebasan atas daerah di mandat Britania atas Palestina kemudian menyebar akan tetapi di sejumlah negara-negara dalam pratiknya telah mencair dengan gerakan sekularisasi.
9. Demokrasi Kristen
Demokrasi Kristen adalah ideologi politik yang bertujuan untuk menerapkan prinsip-prinsip agama Kristen ke dalam kebijakan publik. Ideologi ini muncul pada awal abad kesembilan belas di Eropa, pengaruh di Eropa dan Amerika Latin akan tetapi dalam pratiknya di sejumlah negara-negara telah mencair dengan gerakan sekularisasi.
10. Demokrasi Sosial
Demokrasi Sosial adalah sebuah paham politik yang sering disebut sebagai kiri atau kiri moderat yang muncul pada akhir abad ke-19 berasal dari gerakan sosialisme
UNTUK LEBIH LENGKAPNYA SILAHKAN DOWNLOAD FILE DOCNYA DI SINI
0 Response to "PENGERTIAN IDEOLOGI "
Post a Comment