Aqidah akhlak
Pengertian
Akidah Akhlak
Pada postingan kali ini saya akan membahas tentang akidah
akhlak untu bahan pembelajaran di kurkulum 2013
Menurut bahasa, kata aqidah berasal dari bahasa Arab yaitu [عَقَدَ-يَعْقِدُ-عَقْدً] artinya adalah mengikat atau mengadakan perjanjian. Sedangkan Aqidah menurut istilah adalah urusan-urusan yang harus dibenarkan oleh hati dan diterima dengan rasa puas serta terhujam kuat dalam lubuk jiwa yang tidak dapat digoncangkan oleh badai subhat (keragu-raguan). Dalam definisi yang lain disebutkan bahwa aqidah adalah sesuatu yang mengharapkan hati membenarkannya, yang membuat jiwa tenang tentram kepadanya dan yang menjadi kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan .
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat dirumuskan
bahwa aqidah adalah dasar-dasar pokok kepercayaan atau keyakinan hati seorang
muslim yang bersumber dari ajaran Islam yang wajib dipegangi oleh setiap muslim
sebagai sumber keyakinan yang mengikat.
Sementara kata “akhlak” juga berasal dari bahasa Arab, yaitu [خلق] jamaknya [أخلاق] yang artinya tingkah laku, perangai tabi’at, watak, moral atau budi pekerti. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, akhlak dapat diartikan budi pekerti, kelakuan. Jadi, akhlak merupakan sikap yang telah melekat pada diri seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Jika tindakan spontan itu baik menurut pandangan akal dan agama, maka disebut akhlak yang baik atau akhlaqul karimah, atau akhlak mahmudah. Akan tetapi apabila tindakan spontan itu berupa perbuatan-perbuatan yang jelek, maka disebut akhlak tercela atau akhlakul madzmumah
Sementara kata “akhlak” juga berasal dari bahasa Arab, yaitu [خلق] jamaknya [أخلاق] yang artinya tingkah laku, perangai tabi’at, watak, moral atau budi pekerti. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, akhlak dapat diartikan budi pekerti, kelakuan. Jadi, akhlak merupakan sikap yang telah melekat pada diri seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Jika tindakan spontan itu baik menurut pandangan akal dan agama, maka disebut akhlak yang baik atau akhlaqul karimah, atau akhlak mahmudah. Akan tetapi apabila tindakan spontan itu berupa perbuatan-perbuatan yang jelek, maka disebut akhlak tercela atau akhlakul madzmumah
Definisi
Aqidah Menurut Bahasa
Kata “aqidah” diambil
dari kata al-‘aqdu, yakni ikatan dan tarikan yang kuat.
Ia juga berarti pemantapan, penetapan, kait-mengait, tempel-menempel, dan
penguatan.
Perjanjian dan penegasan sumpah
juga disebut ‘aqdu. Jual-beli pun disebut‘aqdu, karena
ada keterikatan antara penjual dan pembeli dengan ‘aqdu(transaksi)
yang mengikat. Termasuk juga sebutan ‘aqdu untuk kedua ujung baju,
karena keduanya saling terikat. Juga termasuk sebutan ‘aqdu untuk
ikatan kain sarung, karena diikat dengan mantap.1
Definisi
Aqidah Menurut Istilah Umum
Istilah “aqidah” di
dalam istilah umum dipakai untuk menyebut keputusan pikiran yang mantap, benar
maupun salah.
Jika keputusan pikiran yang
mantap itu benar, maka itulah yang disebut aqidah yang benar, seperti keyakinan
umat Islam tentang ke-Esa-an Allah. Dan jika salah, maka itulah yang disebut
aqidah yang batil, seperti keyakinan umat Nashrani bahwa Allah adalah salah
satu dari tiga oknum tuhan (trinitas).
Istilah “aqidah” juga
digunakan untuk menyebut kepercayaan yang mantap dan keputusan tegas yang tidak
bisa dihinggapi kebimbangan. Yaitu apa-apa yang dipercayai oleh seseorang,
diikat kuat oleh sanubarinya, dan dijadikannya sebagai madzhab atau agama yang
dianutnya, tanpa melihat benar atau tidaknya.
Tujuan Akidah Akhlak
Aqidah akhlak harus menjadi pedoman bagi setiap
muslim. Artinya setiap umat Islam harus meyakini pokok-pokok kandungan aqidah akhlak
tersebut. Adapun tujuan aqidah akhlak itu adalah :
a. Memupuk dan mengembangkan dasar ketuhanan yang
sejak lahir. Manusia adalah makhluk yang berketuhanan. Sejak
dilahirkan manusia terdorong mengakui adanya Tuhan. Firman Allah dalam
surah Al-A’raf ayat 172-173 yang artinya “Dan (Ingatlah), ketika Tuhanmu
menguluarkan kehinaan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil
kesaksian terhadap jiwa mereka, seraya berfirman: “Bukankah Aku ini
Tuhanmu? “, mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami jadi saksi”
(Kami lakukan yang demikian itu), agar dihari kiamat kamu tidak
mengatakan: “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang
lengah terhadap ini (Keesaan tuhan)” atau agar kamu tidak
mengatakan: “Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan
Tuhan sejak dulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang
(datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan
kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?” Dengan naluri
ketuhanan, manusia berusaha untuk mencari tuhannya, kemampuan akal dan
ilmu yang berbeda-beda memungkinkan manusia akan keliru mengerti tuhan.
Dengan aqidah akhlak, naluri atau kecenderungan manusia akan keyakinan
adanya Tuhan Yang Maha Kuasa dapat berkembang dengan benar
b. Aqidah akhlak bertujuan pula membentuk pribadi
muslim yang luhur dan mulia. Seseorang muslim yang berakhlak mulia
senantiasa bertingkah laku terpuji, baik ketika berhubungan dengan Allah
SWT, dengan sesama manusia, makhluk lainnya serta dengan
alam lingkungan. Oleh karena itu, perwujudan dari pribadi muslim
yang luhur berupa tindakan nyata menjadi tujuan dalam aqidah akhlak.
c. Menghindari diri dari pengaruh akal
pikiran yang menyesatkan. Manusia diberi kelebihan oleh Allah dari makhluk
lainnya berupa akal pikiran. Pendapat-pendapat atau pikiran-pikiran yang
semata-mata didasarkan atas akal manusia, kadang-kadang menyesatkan manusia itu
sendiri. Oleh karena itu, akal pikiran perlu dibimbing oleh aqidah akhlak
agar manusia terbebas atau terhindar dari kehidupan yang sesat.
UNTUK LEBIH LENGKAPNYA SILAHKAN DOWNLOAD FILE DOCNYA DI SINI
0 Response to "Aqidah akhlak"
Post a Comment