Keseimbangan Lingkungan
Keseimbangan Lingkungan
pada postingan saya kali ini akan
membahas tentang keseimbangan lingkungan sebagai bahan untuk materi pelajaran
biologi di kurikulum 2013
A. Pengertian Keseimbangan Lingkunagan
Keseimbangan lingkunagn adalah kesimbangan ekosistem dalam keadaan seimbang dan stabil yang terjadi apabila komponen biotik dan abiotik.
Keseimbangan lingkunagn adalah kesimbangan ekosistem dalam keadaan seimbang dan stabil yang terjadi apabila komponen biotik dan abiotik.
Contoh lingkungan alami dan seimbang yaitu hutan, karena jumlah masing-masing komponen biotik di hutan tidak saling mendominasi sehingga terbentuk rantai makanan dan jaring-jaring makanan yang seimbang.
- Daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan dalam mendukung kehidupan sebagai makhluk hidup didalamnya.
- Daya lenting lingkungan adalah kemampuan lingkungan untuk pulih kembali pada keadaan seimbang jika menjalani perubahan atau ganggu.
- Keseimbangan lingkungan tidak stabil adalah terjadinya penurunan atau kenaikan populasi setiap jenis tumbuhan dan hewan serta berbagai komponen abiotik.
Contoh lingkungan tidak stabil adalah alih fungsi hutan di Kalimat sebagai pertambangan batu bara dan perkebunan kelapa sawit serta penebangan hutan secara liar
B. Suksesi
Gangguan
yang masuk ke dalam suatu lingkungan yang berada pada ambang batas toleransi, maka
keseimbangan lingkungan akan terganggu. Gangguan yang masuk kelingkungan dapat
disebabkan oleh alam dan campur tangan manusia. Contoh yang termasuk gangguan
alam seperti, gempa bumi, badai, tornado dan letusan gunung berapi yang dapat
menghancurkan komunitas biologis. Setelah terjadi gangguanalam, maka lingkungan
akan mengalami proses pemulihan. Komunitas akan mengalami suatu perubahan
struktur yang disebut dengan suksesi.
Suksesi adalah proses perubahan komposisi species dalam suatu komunitas
biologi akibat adanya gangguan pada komunitas. Terdapat dua macam suksesi
yaitu:
a. Suksesi Primer
Suksesi primer adalah munculnya suatu komunitas baru pada suatu daerah yang sebelumnya tidak terdapat komunitas. Suksesi primer terjadi bila komunitas asal terganggu yang mengakibatkan hilangnya komunitas asal secara total sehingga di tempat komunitas asal terbentuk habitat baru. Gangguan ini dapat terjadi secara alami, misalnya tanah longsor, letusan gunung berapi, endapan lumpur di muara sungai, dan endapan pasir di pantai. Gangguan dapat pula karena perbuatan manusia misalnya penambangan timah, batubara, dan minyak bumi. Contoh suksesi primer yang terdapat di Indonesia adalah terbentuknya suksesi di Gunung Krakatau yang pernah meletus pada tahun 1883. Di daerah bekas letusan gunung Krakatau mula-mula muncul pioner berupa lumut kerak (liken) serta tumbuhan lumut yang tahan terhadap sinar matahari dan kekeringan. Tumbuhan perintis itu mulai mengadakan pelapukan pada daerah permukaan lahan, sehingga terbentuk tanah sederhana. Bila tumbuhan perintis mati maka akan mengundang datangnya pengurai.
Zat yang terbentuk karena aktivitas pengurai bercampur dengan hasil pelapukan lahan membentuk tanah yang lebih kompleks. Dengan adanya tanah ini, biji yang datang dari luar daerah dapat tumbuh dengan subur. Kemudian rumput yang tahan kekeringan tumbuh. Bersamaan dengan itu tumbuhan herba tumbuh dan menggantikan tanaman pioner dengan menaunginya. Kondisi demikian tidak menjadikan pioner subur tetapi sebaliknya akan terhambat pertumbuhannya. inilah terjadinya suksesi.
Sementara itu, rumput dan belukar dengan akarnya yang kuat terus mengadakan pelapukan lahan. Bagian tumbuhan yang mati diuraikan oleh jamur sehingga keadaan tanah menjadi lebih tebal. Kemudian semak tumbuh. Tumbuhan semak menaungi rumput dan belukar sehingga terjadi
kompetisi. Lama kelamaan semak menjadi dominan kemudian pohon mendesak tumbuhan belukar sehingga terbentuklah hutan. Saat itulah ekosistem disebut mencapai kesetimbangan atau dikatakan ekosistem mencapai klimaks, yakni perubahan yang terjadi sangat kecil sehingga tidak banyak mengubah ekosistem.
Contoh suksesi primer terjadi pada gunung berapi yang telah meletus. Daerah sekitar akan mengalami kerusakan dan tidak terdapat organisme. Lama-kelamaan daerah sekitarnya tersebut akan ditempati kembali oleh organisme. Organisme awal atau pionirnya adalah lichenes (lumut kerak).
Suksesi primer adalah munculnya suatu komunitas baru pada suatu daerah yang sebelumnya tidak terdapat komunitas. Suksesi primer terjadi bila komunitas asal terganggu yang mengakibatkan hilangnya komunitas asal secara total sehingga di tempat komunitas asal terbentuk habitat baru. Gangguan ini dapat terjadi secara alami, misalnya tanah longsor, letusan gunung berapi, endapan lumpur di muara sungai, dan endapan pasir di pantai. Gangguan dapat pula karena perbuatan manusia misalnya penambangan timah, batubara, dan minyak bumi. Contoh suksesi primer yang terdapat di Indonesia adalah terbentuknya suksesi di Gunung Krakatau yang pernah meletus pada tahun 1883. Di daerah bekas letusan gunung Krakatau mula-mula muncul pioner berupa lumut kerak (liken) serta tumbuhan lumut yang tahan terhadap sinar matahari dan kekeringan. Tumbuhan perintis itu mulai mengadakan pelapukan pada daerah permukaan lahan, sehingga terbentuk tanah sederhana. Bila tumbuhan perintis mati maka akan mengundang datangnya pengurai.
Zat yang terbentuk karena aktivitas pengurai bercampur dengan hasil pelapukan lahan membentuk tanah yang lebih kompleks. Dengan adanya tanah ini, biji yang datang dari luar daerah dapat tumbuh dengan subur. Kemudian rumput yang tahan kekeringan tumbuh. Bersamaan dengan itu tumbuhan herba tumbuh dan menggantikan tanaman pioner dengan menaunginya. Kondisi demikian tidak menjadikan pioner subur tetapi sebaliknya akan terhambat pertumbuhannya. inilah terjadinya suksesi.
Sementara itu, rumput dan belukar dengan akarnya yang kuat terus mengadakan pelapukan lahan. Bagian tumbuhan yang mati diuraikan oleh jamur sehingga keadaan tanah menjadi lebih tebal. Kemudian semak tumbuh. Tumbuhan semak menaungi rumput dan belukar sehingga terjadi
kompetisi. Lama kelamaan semak menjadi dominan kemudian pohon mendesak tumbuhan belukar sehingga terbentuklah hutan. Saat itulah ekosistem disebut mencapai kesetimbangan atau dikatakan ekosistem mencapai klimaks, yakni perubahan yang terjadi sangat kecil sehingga tidak banyak mengubah ekosistem.
Contoh suksesi primer terjadi pada gunung berapi yang telah meletus. Daerah sekitar akan mengalami kerusakan dan tidak terdapat organisme. Lama-kelamaan daerah sekitarnya tersebut akan ditempati kembali oleh organisme. Organisme awal atau pionirnya adalah lichenes (lumut kerak).
b.Suksesi Sekunder
Suksesi sekunder adalah proses yang cepat lebih besar dari suksesi
primer karena tanah dan nutrisi sudah tersedia. Contoh suksesi sekunder
antara lain:
1. Pembaruan hutan setelah kebakaran: Api itu sendiri menghancurkan
sebagian besar jenis pohon dan tumbuhan. Karena biji dan akar dan
tanaman dan pohon bagian lain tetap didalam dan di tanah, secara
bertahap tanaman dan pohon mulai tumbuh lagi dan akhirnya kembali ke
keadaan ekosistem aslinya.
2. Pembaruan tanaman setelah panen: tanaman selesai dipanen ketika
menjadi matang. Tanpa bibit baru ditanam, tanaman dapat meregenerasi
tahun berikutnya karena tanaman dan benih yang tersisa setelah panen.
3. memperbaharui Hutan setelah penebangan: Sejumlah besar pohon
ditebang oleh para penebang dalam rangka menciptakan bahan bangunan.
Seiring waktu, pohon tumbuh di daerah dan kembali ke keadaan sebelumnya.
0 Response to "Keseimbangan Lingkungan"
Post a Comment