Gerhana Bulan
PENGERTIAN
GERHANA BULAN DAN PROSESNYA
Pada postingan kali ini saya akan membahas tentang gerhana bulan yang terjadi pada kemarin malam yang dikenal dengan ( Super Blue Blood Moon )
Pada postingan kali ini saya akan membahas tentang gerhana bulan yang terjadi pada kemarin malam yang dikenal dengan ( Super Blue Blood Moon )
Bulan yang kita lihat pada waktu malam hari, yang sekaligus menjadi sumber
cahaya alami di malam hari ini terkadang terlihat aneh dan berbeda- beda pada
setiap masanya. Bulan ini mengapa bisa terlihat aneh karena setiap bulannya
bulan ini mempunyai macam macam
fase bulan tertentu. Bagaimanapun bulan ini berevolusi
mengitari bumi memakan waktu sekitar 30 hari, maka dari itu fase fase bulan
yang terlihat dari perbedaan bentuk dan juga warna ini tidak lepas dari
posisinya yang berbeda- beda pada setiap bulannya, dan juga karena jarank yang
berbeda- beda. Hal ini juga karena kita sebagai manusia yang hanya menempati
satu titik wilayah yang ada di bumi sehingga terkadang kita menjumpai bulan ini
berada pada jarak yang berbeda- beda.
Bulan sebagai satelit bumi yang terlihat menyala
pada malam hari ini juga terkadang mengalami satu kondisi yang unik. Beberapa
kondisi yang dialami oleh bulan yang terjadi pada waktu- waktu tertentu antara
lain adalah gerhana bulan, super moon, dan juga blood moon. Gerhana bulan sendiri
merupakan peristiwa yang jarang terjadi di suatu wilayah. Gerhana bulan
merupakan suatu peristiwa dimana bulan tampak seperti hilang dan kemudian
muncul kembali pada beberapa menit kemudian. Sementara super moon adalah
peristiwa dimana bulan terlihat amat besar karena pada saat itu posisi bulan
sangat dekat dengan bumi, sehingga bulan akan terlihat lebih besar berkali-
kali lipat di wilayah bumi tertentu. Sedangkan blood moon merupakan suatu
peristiwa dimana bulan akan tampak berwarna merah, sehingga tampak menakjubkan
sekaligus mengerikan. Warna bulan yang merah inilah yang menyebabkan peristiwa
ini dinamakan dengan blood moon yang berarti darah bulan.
Pada kesempatan ini kita akan membahas lebih lanjut
dan lebih detail mengenai satu peristiwa bulan yang telah disebutkan di atas.
Peristiwa yang akan kita bahas adalah mengenai gerhana bulan. Namun sebelum
kita lebih lanjut membahas mengenai gerhana bulan, kita terlebih dahilu akan
membahas mengenai fase- fase bulan yang terjadi pada rentang waktu selama 30
hari.
FASE-FASE
GERHANA BULAN
Secara
umum bulan selama satu siklus revolusi, yakni selama rentang waktu 30 hari
mengalami beberapa fase. Yang dimaksud dengan fase bulan sendiri merupakan
bentuk bulan yang berubah- ubah jika dilihat dari bumi. Fase ini tergantung
pada kedudukan bulan terhadap matahari jika dilihat drai bumi. Kedudukan bulan
terhadap matahari dan juga bumi sendiri terbagi menjadi tiga posisi, yakni:
- Pada konjugasi ini, kedudukan bulan searah dengan matahari. Pada saat itu bagian bulan yang menghadap ke bumi berwarna gelap atau tidak tampak. Pada aspek konjugasi ini dapat terjadi gerhana matahari karena cahaya matahari yang menuju ke bumi terhalang oleh bulan, sehingga berakibat kita tidak dapat melihat bulan menjadi bercahaya.
- Pada aspek oposisi ini kedudukan bulan berlawanancarah dengan matahari jika dilihat dari bumi. Pada saat aspek oposisi ini bulan akan tampak sebagai bulan purnama, yakni bulat penuh. Pada kedudukan ini bulan terbit pada saat matahari terbenam, dan bulan akan terbenam pada saat matahari sudah terbit.
- Kedudukan bulan yang ketiga adalah kuarter. Pada aspek kuarter ini kedudukan bulan berada tegak lurus terhadap garis penghubung antara bumi dengan matahari. Pada aspek kuarter ini bulan memperlihatkan fase perbani (yakni setengah bulan yang terang). Dalam periode satu bulan, terjadi dua kali kedudukan kuarter pada bulan, yakni kuarter pertama ketika bulan tampak bertambah besar. Dan kuarter kedua ketika bulan tampak mengecil.
PENGERTIAN
GERHANA BULAN
Fenomena gerhana bulan adalah fenomena
yang jarang terjadi di suatu wilayah di bumi. Fenomena gerhana bulan ini
merupakan fenomena tertutupnya bulan oleh bayangan dari bumi sehingga bulan
akan nampak terkikis hingga akhirnya hilang seperti tidak terlihat lagi.
Fenomena gerhana bulan ini terjadi ketika posisi bulan, bumi, dan matahari
berada pada satu garis lurus. Dan posisi yang unik ini tidak terus- terusan
terjadi namun hanya beberapa kali atau setiap periode saja.
Pada
masyarakan tradisional Jawa, ketika terjadi gerhana bulan maka mereka akan
menamai hal itu sebagai peristiwa “Bulan dimakan Buto”. Buto sendiri
merupakan suatu julukan atau sebutan yang diberikan masyarakat untuk menyebut
suatu raksasa siluman yang bentuknya sangat besar dan memankan apa saja yang
ada di bumi. Buto ini dikait- kaitkan dengan alam ghaib. Alasan mengapa
peristiwa ini dinakan sebagai bulan dimakan Buto tidak lain dan tidak bukan
karena bulan perlahan- lahan menghilang tersebut. Sebelum menghilang semuanya,
bulan akan nampak cekung seperti digigit (seperti saat kita memakan biskuit
yang berbentu bulat) sebelum akhirnya menyabit, dan akhirnya hilang. Itulah
yang membuat masyarakat Jawa menamai sebagai mitos Bulan dimakan Buto. Dan pada
saat terjadi gerhana bulan tersebut yng mana masyarakat Jawa percaya bulan tersebut
benar- benat hilang dmakan Buto, maka banyak warga yang membunyikan kentongan
(alat komunikasi tradisional yang cara membunyikannya dengan cara dipukul) agar
si Buto memuntahkan kembali bulan tersebut dehingga masyarakat tetap akan
disinari pada waktu malam hari tiba. Namun seiring dengan kemajuan zaman dan
kemodernisasian zaman, lambat laun tradisi tersebut tidak ditemukan lagi atau
sangat jarang di jumpai lagi pada masyarakat Jawa saat ini.
Bila kita nikmati dari sisi estetika
atau eindahan, gerhana bulan ini adalah peristiwa yang indah sekali.
Pemandangan yang dihasilkan dari peristiwa gerhan bulan ini dapat dijadikan
objek fotografi yang sangat indah. Terlebih jika gerhana bulan terjadi pada
saat kondisi langit sedang cerah. Hal ini akan dimanfaatkan banyak fotografer
untuk mengabadikan momen berharga ini. Meskipun euforia datangnya gerhana bulan
ini tidak seheboh dibandingkan euforia pada saat terjadi gerhana matahari,
namun antusias masyarakat untuk meihatnya pun tidak kalah dengan saat terjadi
gerhana matahari. Faktor yang menjadikan gerhana bulan tidak seheboh gerhana
matahari antara lain karena gerhana bulan ini terjadi pada malam hari sehingga
peristiwa agung ini tidak terlalu terlihat mencolok seperti gerhana matahari
yang terjadi pada pagi atau siang ataupun sore hari disaat sunia terang oleh
sinar matahari. Hal selanjutnya yakni karena kita lebih sering menyaksikan
gerhana bulan bila dibandingkan dengan gerhana matahari karena gerhana bulan
ini dapat teramati pada sebagian bumi pada waktu malam hari. Meskipun demikian,
tetap saja gerhana bulan ini menjadi momen langka yang mengundang masyarakat
untuk menyaksikan dan juga mengabadikan keindahannya.
PROSES
TERJADINYA GERHANA BULAN
Secara
ilmiah (Duniawi) gerhana bulan Total ini terjadi karena posisi bumi berada
antara bulan dan matahari, sehingga cahaya matahari akan terhalang oleh bumi
terhadap bulan.
Kita
sebagai umat muslim yang harus kita yakini bahwa Terjadinya gerhana adalah
salah satu tanda dari kekuasaan Allah SWT, sehingga kita dianjurkan untuk
shalat gerhana.
Menurut sebuah hadis (HR.Bukhari
1044)
Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda diantara tanda tanda kekuasaan Allah. Gerhana tidak terjadi karena kematian atau lahirnya seseorang, Jika melihat hal tersebut maka Berdo alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakan shalat dan bersedekahlah.
JENIS-JENIS GERHANA
BULAN
1. Gerhana
Bulan Total
Gerhana bulan total terjadi apabila bulan tepat berada pada bayangan umbra bumi. Saat hanya sebagian bulan yang masuk ke umbra, maka akan terjadi gerhana sebagian. Ketika hal ini terjadi, bulan terlihat seperti sabit tebal yang kemudian menipis seiring dengan banyaknya bagian bulan yang masuk ke umbra bumi. Menjelang gerhana bulan total terjadi yakni saat sebagian besar bulan telah masuk ke umbra bumi, bagian umbra yang tadinya gelap akan tampak memerah. Begitu pula saat bulan telah masuk seluruhnya ke dalam umbra, bulan juga akan tampak memerah dan bukannya gelap total.
Warna kemerahan tersebut berasal dari cahaya Matahari yang masih diteruskan oleh atmosfer Bumi. Atmosfer bumi menyebabkan langit siang hari menjadi biru dan langit fajar atau senja menjadi merah karena efek hamburan Rayleigh. Saat fajar/senja lintasan cahaya Matahari di atmosfer lebih besar karena posisi matahari hampir sejajar dengan horizon. Saat itu, cahaya biru matahari dihamburkan oleh partikel di atmosfer, sedangkan cahaya merah diteruskan. Akibatnya hanya cahaya merah saja yang terlihat.
2. Gerhana Bulan Sebagian
Gerhana bulan sebagian terjadi apabila sebagian bulan berada pada bayangan umbra bumi dan sebagian lagi berada pada penumbra bumi. Pada saat gerhana ini terjadi permukaaan bulan akan terlihat gelap dan memerah, sedangkan sebagian lagi akan tampak normal.
3. Gerhana Bulan Penumbra
Gerhana bulan penumbra terjadi saat bulan tepat berada di bayangan penumbra bumi. Pada saat itu, bulan hanya akan tampak sedikit redup dari biasanya. Perubahan ini biasanya sulit dideteksi dengan mata dan hanya dapat diukur dengan alat khusus.
UNTUK LEBIH LENGKAPNYA SILAHKAN DOWNLOAD FILE DOCNYA DI SINI
0 Response to "Gerhana Bulan"
Post a Comment