Cahaya dan Alat Optik
PENGERTIAN CAHAYA DAN ALAT OPTIK
Pada postingan saya kali ini akan membahas tentang
cahaya dan alat optic untuk bahan pelajaran IPA di kurikulum 2013
A. Pengertian
Cahaya
Cahaya merupakan salah satu bentuk energi. Sumber cahaya
memancarkan energi cahaya secara radiasi sehingga energi ini disebut energi
radiasi .
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang merambat
secara transversal. Cepat rambat ccahaya di ruang hampa kira-kira 300.000 km/s
(300.000.000 m/s). Besaran fisis yang dimiliki cahaya mirip dengan besaran
fisis yang dimiliki gelombang, seperti panjang gelombang, cepat
rambat gelombang, dan frekuensi gelombang.
Cahaya yang hanya bisa dilihat oleh mata manusia disebut cahaya
tampak.
B. Sumber
Cahaya
Sumber cahaya adalah benda yang bisa menghasilkan cahaya.
Sumber cahaya dibedakan menjadi dua yakni sumber cahaya alami adalah
benda yang dapat memancarkan cahayanya sendiri, seperti matahari, api dan
bioluminesens. Dan sumber cahaya buatan adalah benda yang dapat
memancarkan cahaya akibat suatu proses tertentu.
1. Perambatan
Cahaya dan Pembentukan Bayangan
Cahaya merambat menurut lintasan yang berbentuk garis lurus.
Pembentukan bayangan suatu benda disebabkan oleh sifat cahaya yang merambat
menurut garis lurus. Anggapan cahaya yang merambat menurut garis lurus disebut optik
geometrik.
Akibat cahaya merambat lurus, benda yang tidak tembus cahaya
seperti buku, pohon,kertas, atau tubuh manusia akan membentuk bayangan apabila
terkena cahaya.
2. Bayangan
Umbra dan Penumbra
Jika sebuah benda tidak tembus
cahaya dikenai cahaya, di belakang benda tersebut akan terbentuk dua bayangan,
yaitu bayangan inti dan bayangan kabur. Bayangan inti disebut umbra dan
bayangan kabur disebut penumbra.
C. Pemantulan
Cahaya (Refleksi)
Pada pemantulan, berkas cahaya yang datang mengenai suatu
benda disebut sinar datang, sedangkan berkas cahaya yang meninggalkan
benda (dipantulkan) disebut sinar pantul.
Berkas cahaya yang dipantulkan bergantung pada jenis
permukaan benda. Bila cahaya mengenai permukaan kasar maka cahaya akan di
pantulkan secara tersebar yang disebut dengan pemantulan baur. Namun,
bila cahaya mengenai permukaan yang mulus maka cahaya akan dipantulkan secara
teratur yang disebut dengan pemantulan teratur.
Pemantulan teratur banyak dimanfaatkan seperti pada kaca
spion dan pembuatan berlian. Benda yang dapat memantulkan cahaya secara teratur
akan kelihatan mengkilap, sedangkan benda yang memantulkan cahaya secara baur
akan kelihatan redup.
Selain bergantung pada jenis permukaan, pemantulan cahaya
selalu mengikuti suatu aturan yang disebut hukum pemantulan cahaya, yang
berbunyi sebagai berikut.
1. Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada
satu bidang datar.
2. Sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul.
Sudut sinar datang dan sudut sinar
pantul diukur terhadap garis normal.
Garis normal adalah garis yang tegak lurus terhadap bidang
pantul.
D. Pembiasan
Cahaya (Refraksi)
Refraksi adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya,
yang terjadi ketika cahaya tersebut berpindah dari medium satu ke medium
lainnya. Pembelokan cahaya ini terjadi karena perubahan kecepatan cahaya ketika
memasuki medium yang berbeda. Setiap medium memiliki kerapatan yangg berbeda.
Pembiasan arah rambat cahaya bergantung pada suatu aturan
atau hukum yang disebut hukum pembiasan. Hukum pembiasan ditemukan oleh
seorang ahli matematika asal Belanda yang bernama Willebrord van Roijen
Snell sehingga hukum ini lebih dikenal dengan sebutan hukum Snellius. Hukum
Snellius berbunyi sebagai berikut.
1. Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada
satu bidang datar dan berpotongan di satu titik.
2. Sinar yang datang dari medium kurang rapat menuju medium
yang lebih rapat akan dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya sinar yang
datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat akan dibiaskan menjauhi
garis normal.
Kerapatan medium yang mempengaruhi
cepat rambat cahaya, selanjutnya disebut dengan indeks bias. Indeks bias
merupakan perbandingan antara cepat rambat cahaya di dalam vakum dan cepat
rambat cahaya di dalam medium.
Nilai sudut bias, bergantung pada
nilai sudut datangnya. Bila sudut datangnya semakin besar maka sudut biasnya
juga semakin besar, tetapi pertambahannya tidak terjadi secara linier.
E. Cahaya
Tampak dan Pelangi
Cahaya di alam ini banyak sekali jenisnya. Ada cahaya yang
dapat dilihat dan ada cahaya yang tidak dapat dilihat. Cahaya yang tidak dapat
dilihat misalnya cahaya sinar-X, sinar inframerah, sinar ultraviolet dan sianr
yang dihailkan oleh zat radioaktif. Mata manusia hanya mampu melihat cahaya
tertentu. Cahaya yang dapat dilihat oleh manusia disebut cahaya tampak.
Cahaya tampak yang berwarna putih, sebenarnya terdiri atas
sejumlah warna yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu
(Me-Ji-Ku-Hi-Bi-Ni-U). Setiap warna memiliki panjang gelombang dan energi
tertentu. Warna merah memiliki panjang gelombang terpanjang, tetapi energinya
paling kecil. Sementara warna ungu memiliki panjang gelombang terpendek, tetapi
energinya paling besar.
Cahya bisa terurai menjadi penyusunnya melalui suatu
peristiwa penguraian cahaya, contohnya pelangi. Peristiwa penguraian cahaya ini
disebut dispersi cahaya. Tiga warna yang berfungsi sebagai filter yaitu
merah, hijau dan biru disebut warna pokok.
F.
ALAT OPTIK
A. Mata
Salah satu alat optik yang vital untuk melihat adalah mata.
1. Bagian-bagian
Mata
Lensa yang terdapat pada mata
manusia merupakan salah satu contoh terbaik dari lensa cembung. Lensa ini
memiliki bentuk yang sangat mulus dan lentur. Lensa mata berfungsi untuk
memfokuskan berkas-berkas cahaya. Kelebihan lensa cembung pada mata adalah
kemampuannya untuk menebal dan menipis secara otomatis. Kemampuan lensa mata
untuk menebal dan menipis disebut dengan daya akomodasi mata.
Berkas cahaya yang masuk ke mata
akan difokuskan oleh lensa mata dan dijatuhkan di bagian belakang mata yang
disebut retina. Sifat bayangan yang jatuh ke retina adalah nyata
terbalik.
Bagian terluar dari mata terdiri
atas kornea dan iris. Kornea merupakan membran transparan yang
melindungi mata, sedangkan iris berfungsi sebagai pengontrol
jumlah cahaya yang masuk. Iris memiliki lubang kecil di bagian tengahnya yang
disebut pupil. Pupil terlihat lebih gelap dibandingkan iris sehingga
tidak ada berkas cahaya yang dipantulkan dari bagian ini.
Ketebalan lensa mata diatur oleh otot
ciliaris.
2. Kelainan
pada mata
Bila matamu normal maka jarak yang
tepat agar mata dapat membaca dengan rileks adalah 25 cm. Jarak baca sejauh 25
cm ini disebut dengan jarak baca mata normal. Jarak ini merupakan
jarak terdekat yang masih dapat dilihat dengan jeelas oleh mata normal tanpa
rasa sakit. Jarak ini disebut dengan titik dekat mata (punctum proksimum).
Jarak terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata normal tanpa rasa
sakit disebut sebagai titik jauh (punctum remotum).
Cacat mata bisa dibantu dengan
menggunakan kacamata. Berikut ini adalah kelainan mata berdasarkan
pergeseran titik dekat dan atau titik jauhnya.
a. Rabun
Dekat (Hipermetropi)
Istilah ini, dimaksudkan untuk mata
yang mengalami kelainan tidak bisa melihat jelas benda-benda yang berada pada
jarak dekat. Hal ini disebabkan karena kornea mata terlalu tipis sehingga
bayangan jatuh di belakang retina. Upaya lain untuk membantu penderita
hipermetropi adalah dentan menggunakan lensa cembung.
b. Rabun
Jauh (Miopi)
Istilah ini ditujukan untuk mata
yang mengalami klainan tidak bisa melihat benda-benda yang terlalu jauh. Mata
miopi disebabkan oleh kornea mata yang terlalu tebal sehingga bayangan jatuh di
depan retina. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan lensa
cekung. Bila orang tuanya menderita miopi maka kecenderungan anaknya mengalami
cacat mata serupa lebih besar.
c. Mata Tua (Presbiopi)
Kelainan ini, dialami oleh hampir
100% orang-orang yang sudah berusia 50 tahun. Hilangnya kelenturan lensa mata
ini menjadi penyebab utama penderita presbiopi ke atas.
B. Kamera
Ada dua alasan yang utama dari penggunaan lensa pada kamera.
1. Lensa berfungsi untuk mengumpulkan berkas cahaya dari suatu
cakupan yang luas dan menjatuhkannya pada film yang cukup kecil.
2. Dengan menggunakan lensa, maka bayangan yang dihasilkan akan
lebih fokus dan jelas.
Pengatur jarak fokus disebut juga dengan istilah zoom.
Pengaturan intensitas cahaya yang masuk, dilakukan oleh suatu bagian yang
disebut diafragma. Luasan bukaan diafragma sering disebut dengan apertur.
Pada bagian belakang kamera di mana berkas cahaya jatuh,
diletakkan film foto. Film ini digunakan untuk merekam berkas tersebut.
Film ini biasanya terbuat dari bahan plastik yang dilapisi oleh bahan kimia
yang peka terhadap cahaya. Suatu ukuran kecepatan film atau yang sering disebut
dengan ASA.
C. Kaca
Pembesar (Lup)
Lup merupakan alat optik yang paling sederhana karena
hanya terdiri atas satu lensa cembung dan cara penggunaannya pun sangat
sederhana. Alat ini digunakan untuk membantu melihat benda-benda kecil.
Bayangan yang terbentuk oleh alat optik ini selalu diperbesar, tegak
dan maya.
D. Mikroskop
Mikroskop dipercaya orang pertama kali ditemukan tahun 1595
oleh Zacharias Janssens dan ayahnya Hans Janssens, dengan susunan
yang sangat primitif, hanya menggunakan dua lensa cembung.
Pada tahun 1665, Robert Hooke memperbaiki kinerja
mikroskop agar dapat digunakan untuk mengamati benda-benda yang lebih kecil. Antony
Van Leuwenhooke, dengan mikroskop ciptaannya berhasil memperbesar objek
yang dilihatnya hingga 70-250 kali dari ukuran sebenarnya. Beliau juga
merupakan orang pertama yang melihat bentuk bakteri.
Pada mikroskop dipasang dua buah lensa cembung. Kedua lensa
tersebut yaitu lensa okuler ( merupakan lensa yang mengarah ke mata) dan
lensa objektif (lensa yang mengarah ke objek atau benda).
Pada mikroskop terdapat bagian penting lainnya yang juga
menggunakan prinsip optik yaitu cermin. Cermin berfungsi untuk mengatur jumlah
cahaya yang datang ke tempat benda.
Pengaturan fokus mikroskop dilakukan oleh dua sekrup putar.
Sekrup yang lebih besar menggerakkan tabung lensa mundur maju dengan cepat,
sedangkan sekrup putar yang lebih kecil menggerakkan tabung lensa mundur maju
dengan perlahan. Benda yang akan dilihat disiapkan dalam sebuah kaca preparat
tipis yang dijepit pada meja mikroskop tempat benda diletakkan.
E. Teropong
Galileo (abad ke-16) adalah, orang pertama yang mempelajari
astronomi dengan mengembangkan sebuah alat bantu untuk melihat objek-objek di
langit yang sangat jauh letaknya. Alat tersebut dikenal dengan nama teleskop
atau teropong. Semenjak ditemukannya alat ini, berbagai penelitian di
bidang astronomi mulai dikembangkan.
Berdasarkan alat optik yang digunakan, teropong dapat
dibedakan menjadi dua yaitu.
1. Teropong
Bias (Refraktor)
Teropong bias menggunakan lensa
untuk mengumpulkan dan memfokuskan cahaya yang masuk.
Keuntungan dari teropong bias yaitu.
1. Lensa pada teropong bias biasanya terikat kuat atau tersusun
dengan rapi sehingga selamanya akan dipertahankan seperti itu.
2. Lensa terletak di dalam tabung sehingga terlindung dari
udara luar.
3. Suhu udara di dalam tabung dapat dijaga tetap atau tidak
terpengaruh oleh perubahan suhu udara luar yang bisa mengganggu pembentukan
bayangan.
Kerugian dari teropong bias yaitu.
1. Karena menggunakan lensa maka refraktor ini memiliki cacat
warna (abreasi kromatik)
2. Karena prinsip kerjanya berdasarkan pembiasan maka sebagian
dari sinar ultraviolet yang masuk tidak semuanya dibiaskan menuju okuler.
3. Lensa yang dibuat tebal mengakibatkan cahaya yang melalui
lensa akan berkuran intensitasnya
4. Cukup sulit untuk membuat lensa yang memiliki kedua
permukaan benar-benar sama dan mulus.
2. Teropong
Pantul (Reflektor)
Teropong pantul menggunakan cermin
untuk mengumpulkan cahaya yang masuk.
Keuntungan dari teropong pantul
yaitu.
1. Teropong pantul tidak mengalami cacat warna.
2. Bagian belakang teropong bisa ditutup semua dengan cermin
pemantul sehingga teropong akan memiliki cakupan yang lebih luas.
3. Teropong pantul hanya menggunakan cermin sehingga hanya
diperlukan satu sisi permukaan cermin yang harus mulus.
4. Teropong pantul lebih mudah dibuat sehingga harganya lebih
murah.
Kerugian dari teropong pantul yaitu.
1. Susunan cerminnya mudah terganggu sehingga posisinya mudah
bergeser dari posisi semula.
2. Teropong pantul memiliki tabung terbuka sehingga
cerimn-cermin tersebut perlu sering dibersihkan.
3. Penggunaan cermin tambahan sering kali meenyebabkan
terjadinya efek difraksi .
F. Periskop
Periskop digunakan untuk melihat daerah yang berada pada
posisi yang tidak sejajar dengan posisi pengamat. Pada prinsipnya, periskop
terdiri atas dua cermin datar atau prisma yang disusun berhadapan dengan sudut
tertentu.
Untuk menyaksikan langsung gerhana matahari, orang-orang
membuat periskop multi cermin (menggunakan banyak cermin). Tujuan menggunakan
banyak cermin adalah agar kuat cahaya yang masuk ke mata tidak sebesar kalau
melihat langsung ke matahari.
PENGERTIAN CAHAYA DAN ALAT OPTIK
Pada postingan saya kali ini akan membahas tentang
cahaya dan alat optic untuk bahan pelajaran IPA di kurikulum 2013
A. Pengertian
Cahaya
Cahaya merupakan salah satu bentuk energi. Sumber cahaya
memancarkan energi cahaya secara radiasi sehingga energi ini disebut energi
radiasi .
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang merambat
secara transversal. Cepat rambat ccahaya di ruang hampa kira-kira 300.000 km/s
(300.000.000 m/s). Besaran fisis yang dimiliki cahaya mirip dengan besaran
fisis yang dimiliki gelombang, seperti panjang gelombang, cepat
rambat gelombang, dan frekuensi gelombang.
Cahaya yang hanya bisa dilihat oleh mata manusia disebut cahaya
tampak.
B. Sumber
Cahaya
Sumber cahaya adalah benda yang bisa menghasilkan cahaya.
Sumber cahaya dibedakan menjadi dua yakni sumber cahaya alami adalah
benda yang dapat memancarkan cahayanya sendiri, seperti matahari, api dan
bioluminesens. Dan sumber cahaya buatan adalah benda yang dapat
memancarkan cahaya akibat suatu proses tertentu.
1. Perambatan
Cahaya dan Pembentukan Bayangan
Cahaya merambat menurut lintasan yang berbentuk garis lurus.
Pembentukan bayangan suatu benda disebabkan oleh sifat cahaya yang merambat
menurut garis lurus. Anggapan cahaya yang merambat menurut garis lurus disebut optik
geometrik.
Akibat cahaya merambat lurus, benda yang tidak tembus cahaya
seperti buku, pohon,kertas, atau tubuh manusia akan membentuk bayangan apabila
terkena cahaya.
2. Bayangan
Umbra dan Penumbra
Jika sebuah benda tidak tembus
cahaya dikenai cahaya, di belakang benda tersebut akan terbentuk dua bayangan,
yaitu bayangan inti dan bayangan kabur. Bayangan inti disebut umbra dan
bayangan kabur disebut penumbra.
C. Pemantulan
Cahaya (Refleksi)
Pada pemantulan, berkas cahaya yang datang mengenai suatu
benda disebut sinar datang, sedangkan berkas cahaya yang meninggalkan
benda (dipantulkan) disebut sinar pantul.
Berkas cahaya yang dipantulkan bergantung pada jenis
permukaan benda. Bila cahaya mengenai permukaan kasar maka cahaya akan di
pantulkan secara tersebar yang disebut dengan pemantulan baur. Namun,
bila cahaya mengenai permukaan yang mulus maka cahaya akan dipantulkan secara
teratur yang disebut dengan pemantulan teratur.
Pemantulan teratur banyak dimanfaatkan seperti pada kaca
spion dan pembuatan berlian. Benda yang dapat memantulkan cahaya secara teratur
akan kelihatan mengkilap, sedangkan benda yang memantulkan cahaya secara baur
akan kelihatan redup.
Selain bergantung pada jenis permukaan, pemantulan cahaya
selalu mengikuti suatu aturan yang disebut hukum pemantulan cahaya, yang
berbunyi sebagai berikut.
1. Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada
satu bidang datar.
2. Sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul.
Sudut sinar datang dan sudut sinar
pantul diukur terhadap garis normal.
Garis normal adalah garis yang tegak lurus terhadap bidang
pantul.
D. Pembiasan
Cahaya (Refraksi)
Refraksi adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya,
yang terjadi ketika cahaya tersebut berpindah dari medium satu ke medium
lainnya. Pembelokan cahaya ini terjadi karena perubahan kecepatan cahaya ketika
memasuki medium yang berbeda. Setiap medium memiliki kerapatan yangg berbeda.
Pembiasan arah rambat cahaya bergantung pada suatu aturan
atau hukum yang disebut hukum pembiasan. Hukum pembiasan ditemukan oleh
seorang ahli matematika asal Belanda yang bernama Willebrord van Roijen
Snell sehingga hukum ini lebih dikenal dengan sebutan hukum Snellius. Hukum
Snellius berbunyi sebagai berikut.
1. Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada
satu bidang datar dan berpotongan di satu titik.
2. Sinar yang datang dari medium kurang rapat menuju medium
yang lebih rapat akan dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya sinar yang
datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat akan dibiaskan menjauhi
garis normal.
Kerapatan medium yang mempengaruhi
cepat rambat cahaya, selanjutnya disebut dengan indeks bias. Indeks bias
merupakan perbandingan antara cepat rambat cahaya di dalam vakum dan cepat
rambat cahaya di dalam medium.
Nilai sudut bias, bergantung pada
nilai sudut datangnya. Bila sudut datangnya semakin besar maka sudut biasnya
juga semakin besar, tetapi pertambahannya tidak terjadi secara linier.
E. Cahaya
Tampak dan Pelangi
Cahaya di alam ini banyak sekali jenisnya. Ada cahaya yang
dapat dilihat dan ada cahaya yang tidak dapat dilihat. Cahaya yang tidak dapat
dilihat misalnya cahaya sinar-X, sinar inframerah, sinar ultraviolet dan sianr
yang dihailkan oleh zat radioaktif. Mata manusia hanya mampu melihat cahaya
tertentu. Cahaya yang dapat dilihat oleh manusia disebut cahaya tampak.
Cahaya tampak yang berwarna putih, sebenarnya terdiri atas
sejumlah warna yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu
(Me-Ji-Ku-Hi-Bi-Ni-U). Setiap warna memiliki panjang gelombang dan energi
tertentu. Warna merah memiliki panjang gelombang terpanjang, tetapi energinya
paling kecil. Sementara warna ungu memiliki panjang gelombang terpendek, tetapi
energinya paling besar.
Cahya bisa terurai menjadi penyusunnya melalui suatu
peristiwa penguraian cahaya, contohnya pelangi. Peristiwa penguraian cahaya ini
disebut dispersi cahaya. Tiga warna yang berfungsi sebagai filter yaitu
merah, hijau dan biru disebut warna pokok.
F.
ALAT OPTIK
A. Mata
Salah satu alat optik yang vital untuk melihat adalah mata.
1. Bagian-bagian
Mata
Lensa yang terdapat pada mata
manusia merupakan salah satu contoh terbaik dari lensa cembung. Lensa ini
memiliki bentuk yang sangat mulus dan lentur. Lensa mata berfungsi untuk
memfokuskan berkas-berkas cahaya. Kelebihan lensa cembung pada mata adalah
kemampuannya untuk menebal dan menipis secara otomatis. Kemampuan lensa mata
untuk menebal dan menipis disebut dengan daya akomodasi mata.
Berkas cahaya yang masuk ke mata
akan difokuskan oleh lensa mata dan dijatuhkan di bagian belakang mata yang
disebut retina. Sifat bayangan yang jatuh ke retina adalah nyata
terbalik.
Bagian terluar dari mata terdiri
atas kornea dan iris. Kornea merupakan membran transparan yang
melindungi mata, sedangkan iris berfungsi sebagai pengontrol
jumlah cahaya yang masuk. Iris memiliki lubang kecil di bagian tengahnya yang
disebut pupil. Pupil terlihat lebih gelap dibandingkan iris sehingga
tidak ada berkas cahaya yang dipantulkan dari bagian ini.
Ketebalan lensa mata diatur oleh otot
ciliaris.
2. Kelainan
pada mata
Bila matamu normal maka jarak yang
tepat agar mata dapat membaca dengan rileks adalah 25 cm. Jarak baca sejauh 25
cm ini disebut dengan jarak baca mata normal. Jarak ini merupakan
jarak terdekat yang masih dapat dilihat dengan jeelas oleh mata normal tanpa
rasa sakit. Jarak ini disebut dengan titik dekat mata (punctum proksimum).
Jarak terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata normal tanpa rasa
sakit disebut sebagai titik jauh (punctum remotum).
Cacat mata bisa dibantu dengan
menggunakan kacamata. Berikut ini adalah kelainan mata berdasarkan
pergeseran titik dekat dan atau titik jauhnya.
a. Rabun
Dekat (Hipermetropi)
Istilah ini, dimaksudkan untuk mata
yang mengalami kelainan tidak bisa melihat jelas benda-benda yang berada pada
jarak dekat. Hal ini disebabkan karena kornea mata terlalu tipis sehingga
bayangan jatuh di belakang retina. Upaya lain untuk membantu penderita
hipermetropi adalah dentan menggunakan lensa cembung.
b. Rabun
Jauh (Miopi)
Istilah ini ditujukan untuk mata
yang mengalami klainan tidak bisa melihat benda-benda yang terlalu jauh. Mata
miopi disebabkan oleh kornea mata yang terlalu tebal sehingga bayangan jatuh di
depan retina. Upaya lain yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan lensa
cekung. Bila orang tuanya menderita miopi maka kecenderungan anaknya mengalami
cacat mata serupa lebih besar.
c. Mata Tua (Presbiopi)
Kelainan ini, dialami oleh hampir
100% orang-orang yang sudah berusia 50 tahun. Hilangnya kelenturan lensa mata
ini menjadi penyebab utama penderita presbiopi ke atas.
B. Kamera
Ada dua alasan yang utama dari penggunaan lensa pada kamera.
1. Lensa berfungsi untuk mengumpulkan berkas cahaya dari suatu
cakupan yang luas dan menjatuhkannya pada film yang cukup kecil.
2. Dengan menggunakan lensa, maka bayangan yang dihasilkan akan
lebih fokus dan jelas.
Pengatur jarak fokus disebut juga dengan istilah zoom.
Pengaturan intensitas cahaya yang masuk, dilakukan oleh suatu bagian yang
disebut diafragma. Luasan bukaan diafragma sering disebut dengan apertur.
Pada bagian belakang kamera di mana berkas cahaya jatuh,
diletakkan film foto. Film ini digunakan untuk merekam berkas tersebut.
Film ini biasanya terbuat dari bahan plastik yang dilapisi oleh bahan kimia
yang peka terhadap cahaya. Suatu ukuran kecepatan film atau yang sering disebut
dengan ASA.
C. Kaca
Pembesar (Lup)
Lup merupakan alat optik yang paling sederhana karena
hanya terdiri atas satu lensa cembung dan cara penggunaannya pun sangat
sederhana. Alat ini digunakan untuk membantu melihat benda-benda kecil.
Bayangan yang terbentuk oleh alat optik ini selalu diperbesar, tegak
dan maya.
D. Mikroskop
Mikroskop dipercaya orang pertama kali ditemukan tahun 1595
oleh Zacharias Janssens dan ayahnya Hans Janssens, dengan susunan
yang sangat primitif, hanya menggunakan dua lensa cembung.
Pada tahun 1665, Robert Hooke memperbaiki kinerja
mikroskop agar dapat digunakan untuk mengamati benda-benda yang lebih kecil. Antony
Van Leuwenhooke, dengan mikroskop ciptaannya berhasil memperbesar objek
yang dilihatnya hingga 70-250 kali dari ukuran sebenarnya. Beliau juga
merupakan orang pertama yang melihat bentuk bakteri.
Pada mikroskop dipasang dua buah lensa cembung. Kedua lensa
tersebut yaitu lensa okuler ( merupakan lensa yang mengarah ke mata) dan
lensa objektif (lensa yang mengarah ke objek atau benda).
Pada mikroskop terdapat bagian penting lainnya yang juga
menggunakan prinsip optik yaitu cermin. Cermin berfungsi untuk mengatur jumlah
cahaya yang datang ke tempat benda.
Pengaturan fokus mikroskop dilakukan oleh dua sekrup putar.
Sekrup yang lebih besar menggerakkan tabung lensa mundur maju dengan cepat,
sedangkan sekrup putar yang lebih kecil menggerakkan tabung lensa mundur maju
dengan perlahan. Benda yang akan dilihat disiapkan dalam sebuah kaca preparat
tipis yang dijepit pada meja mikroskop tempat benda diletakkan.
E. Teropong
Galileo (abad ke-16) adalah, orang pertama yang mempelajari
astronomi dengan mengembangkan sebuah alat bantu untuk melihat objek-objek di
langit yang sangat jauh letaknya. Alat tersebut dikenal dengan nama teleskop
atau teropong. Semenjak ditemukannya alat ini, berbagai penelitian di
bidang astronomi mulai dikembangkan.
Berdasarkan alat optik yang digunakan, teropong dapat
dibedakan menjadi dua yaitu.
1. Teropong
Bias (Refraktor)
Teropong bias menggunakan lensa
untuk mengumpulkan dan memfokuskan cahaya yang masuk.
Keuntungan dari teropong bias yaitu.
1. Lensa pada teropong bias biasanya terikat kuat atau tersusun
dengan rapi sehingga selamanya akan dipertahankan seperti itu.
2. Lensa terletak di dalam tabung sehingga terlindung dari
udara luar.
3. Suhu udara di dalam tabung dapat dijaga tetap atau tidak
terpengaruh oleh perubahan suhu udara luar yang bisa mengganggu pembentukan
bayangan.
Kerugian dari teropong bias yaitu.
1. Karena menggunakan lensa maka refraktor ini memiliki cacat
warna (abreasi kromatik)
2. Karena prinsip kerjanya berdasarkan pembiasan maka sebagian
dari sinar ultraviolet yang masuk tidak semuanya dibiaskan menuju okuler.
3. Lensa yang dibuat tebal mengakibatkan cahaya yang melalui
lensa akan berkuran intensitasnya
4. Cukup sulit untuk membuat lensa yang memiliki kedua
permukaan benar-benar sama dan mulus.
2. Teropong
Pantul (Reflektor)
Teropong pantul menggunakan cermin
untuk mengumpulkan cahaya yang masuk.
Keuntungan dari teropong pantul
yaitu.
1. Teropong pantul tidak mengalami cacat warna.
2. Bagian belakang teropong bisa ditutup semua dengan cermin
pemantul sehingga teropong akan memiliki cakupan yang lebih luas.
3. Teropong pantul hanya menggunakan cermin sehingga hanya
diperlukan satu sisi permukaan cermin yang harus mulus.
4. Teropong pantul lebih mudah dibuat sehingga harganya lebih
murah.
Kerugian dari teropong pantul yaitu.
1. Susunan cerminnya mudah terganggu sehingga posisinya mudah
bergeser dari posisi semula.
2. Teropong pantul memiliki tabung terbuka sehingga
cerimn-cermin tersebut perlu sering dibersihkan.
3. Penggunaan cermin tambahan sering kali meenyebabkan
terjadinya efek difraksi .
F. Periskop
Periskop digunakan untuk melihat daerah yang berada pada
posisi yang tidak sejajar dengan posisi pengamat. Pada prinsipnya, periskop
terdiri atas dua cermin datar atau prisma yang disusun berhadapan dengan sudut
tertentu.
Untuk menyaksikan langsung gerhana matahari, orang-orang
membuat periskop multi cermin (menggunakan banyak cermin). Tujuan menggunakan
banyak cermin adalah agar kuat cahaya yang masuk ke mata tidak sebesar kalau
melihat langsung ke matahari.
UNTUK LEBIH LENGKAP SILAHKAN DOWNLOAD FILE DOCNYA DI SINI
0 Response to "Cahaya dan Alat Optik"
Post a Comment